Tatapan mata itu
terasa begitu
menusuk hati
Bahasa kalbunya
melumpuhkan
seribu kata
Senyuman
manisnya merayuku tuk
selalu
mengenangnya
Hanya aku terbawanya
keruang
cinta
Tak ragu aku
saat ingat kerlingan
matanya
Sentuhan hangat
tangannya
tergenggam
Pelukan erat tak
kan terlepas
Tapi hati tak
bisa berdusta,
waktu membisu
saksinya
Bahwa kelingking
yang pernah
berjanji kini telah
berlari
Datang dan pergi
begitu saja
Bukan itu
inginku!!!
Kau menyelinap
hilang
Lenyap bersama
senyum tawamu
Tanpa
meninggalkan berkas
bayangnya
Sedetik tatapan
pamit tak
kujumpai
Seketika cinta
tak lagi memiliki
garis bertepi
Hilang batas
terperangkap rindu
dalam kesunyian
Jangan
memperpanjang
harapan, jika
bukan aku
pelabuhanmu
Aku menangis
bukan karena
sesuatu yang
berakhir, tapi aku
bahagia karena
sesuatu hal
pernah terjadi
By
: (Novi Rianti Asta Ningrum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar